Lelaki dengan segala Luka
aku adalah lelaki yang ceria dan penuh enegi
luka sayatan hati dan jiwa membuat aku menjadi manusia yang mati rasa
aku selalu ingin menjadi manusia yang happy
aku selalu ingin menjadi manusia yang bahagia
aku selalu ingin menjadi manusia yang senang
tapi itu semua sirna
tapi itu semua hancur
tapi itu semua berantakan
apa si yang kamu inginkan dari ini semuanya?
menambah luka?
menambah penderitaan?
menambah kesengsaraan?
ya aku akui aku memang bukanlah lelaki yang penuh dengan romantis
ya aku akui aku memang bukanlah lelaki yang bertanggung jawab
ya aku akui aku memang bukanlah lelaki yang ceria depan mu
padahal aku mempunyai impian keluarga yang kecil yang sangat bahagia
tapi apakah kamu tahu berapa lama dan berapa banyak luka yang kau timbulkan
tapi apakah kamu tahu berapa lama dan berapa banyak sabar aku kepada mu
di awal pernikahan kau menolak ku hubungan, berapa kali itu kamu lakukan. ingatkah?
di awal pernikahan aku pikir akan mendapatkan kebahagian, tapi malah menambah kesengsaraan
coba kamu cari bagaimana kebutuhan lelaki dalam berhubungan?
apakah selama ini kau memperlakukan aku dengan baik dalam berhubungan?
bayangkan bagaimana aku kuat menahan sabar dan tabah akan hal itu,
sampai titik di mana aku jenuh, ilfil, dan tidak lagi nafsu kepada mu
bagaimana tidak hilang nafsu ku, jika dalam berhubungan sudah banyak peraturan
yang menimbulkan saat ini hanyalah gaya itu-itu saja
kau yang selalu lontarkan bahwa nikah itu bukan nafsu
lalu kenapa allah memperbolehkan buat lelaki nikah lebih dari 1
betul yang kau lontarkan, tapi pada saat implementasinya justru hubungan itu membuat tenang
aku pernah merasakan bagaimana enaknya hubungan kau turuti walaupun dengan gaya itu-itu saja
aku merasakan di luar sana wannita tidak ada yang bisa membuat ku nafsu
aku merasakan tenang dan terjaga di luar sana
tapi itu hanya sesaat
aku ingin seperti keluarga lainya, bercanda, bermain dan saling tukar pikiran
tapi apa yang aku dapatkan, sedikit saja aku menyentuh hatimu
wajah mu berbeda, jawaban mu tidak lagi manis dan indah
aku bingung bagaimana menghadapi kamu, namun saat ini aku sudah pasrah
aku bingung harus ngobrol dan ngomong ke mana, namun saat ini aku sudah pasrah
aku lelah dari kecil di hantam mental,, jjiwa dan rasa yang aku miliki
bahkan sampai aku punya keluarga pun, aku lebih di hantam hal itu
Pernikahan hanya menambah luka
Nikah adalah penambahan
aku berfikir menikah adalah cara aku untuk keluar dari kandang singa
ternyata setelah ber lalu nikah adalah keluar kandang singa masuk ke dalam kandang macan
aku ingin kenyamanan di ciptakan di rumah ku
aku ingin kedamaian di ciptakan di rumah ku
aku ingin punya rumah sesuai dengan keinginan ku
aku ingin memliki surga di rumah ku
tapi semuanya sirna
setelah menikah ternyata tak seindah yang di bayangkan
kesedihan dan kepedihan justru mankin gencar dan hebat aku rasakan
apa yang di janjikan justru aku menderitanya
entah aku yang kurang bersyukur atau memang nasib baik belum juga menghampiri ku
rumah ku saat ini menjadi neraka abadi untuk ku saat ini
rumah yang aku ingin kan menjadi tempat ternyaman sekarang adalah tempat penyiksaan
bukan karna rumahnya tapi isinya
ya aku memang lelaki yang penuh dengan tanda tanya dan berisik di kepala dan hati
ya aku memang lelaki yang tidak baik
ya aku memang lelaki kotor
ya aku memang lelaki penuh dengan dosa
ya aku memang lelaki penuh dengan zina
ya aku memang lelaki yang penuh dengan kemaksiatan
karna itu aku ingin sekali mempunyai rumah tangga yang tenang
tidak ada keributan di dalamnya
tidak ada kecemburuan di dalamnya
tidak ada kesepian di dalamnya
tidak ada kehampaan di dalamnya
yang berisi hanya kehangatan dan keharmonisan
kamu pernah berkata lelaki yang selingkuh tidak akan sembuh
tapi apakah kau tau kenapa aku seperti itu?
tapi apakah kamu tau bagaiman sabar ku dan tabah ku selama ini ?
andaikan kamu baca semua ini sudah tentu kau akan menyesali dirimu sendiri
bagaimana aku harus sabar dengan semua ini
ya aku memang lelaki, tapi aku punya kebutuhan yang memang harus di segerakan
ya aku memang lelaki, tapi aku butuh teman untuk berbagi
ya aku memang lelaki, tapi aku butuh sahabat untuk menjadi teman hidup
ya aku memang lelaki tapi aku butuh ketenangan di rumah ku sendiri
apakah aku bahagia di rumah ku sendiri?
aku kerja sudah banyak tekanan,
aku kerja banyak masalah,
aku hidup banyak masalah dan tekanan
sampai rumah di hadapkan dengan masalah
kecemburuan, keasingan dan muka yang tidak enak di pandang
apakah aku akan aman dan tentram di rumah ku sendiri
apakah aku akan nyaman di rumah ku sendiri
apakah aku akan bahagia di rumah ku sendiri
apakah aku akan tenang di rumah ku sendiri
sedangkan di saat komunikasi saja, kau melukai dirimu sendiri
makanya saat ini aku menghindari itu, lebih baik diam dan pergi
karna aku khwatir kalo aku sudah membuka mulut ku
kau akan terluka,
kau akan menangis,
mental mu akan habis-habisan,
ingin sekali aku bebas dari perasaan ini dan luka ini
sekian lama aku pendam sendiri tanpa seorang pun yang tahu bagaimana aku melewatinya
0 komentar: