Pernikahan hanya menambah luka
Nikah adalah penambahan
aku berfikir menikah adalah cara aku untuk keluar dari kandang singa
ternyata setelah ber lalu nikah adalah keluar kandang singa masuk ke dalam kandang macan
aku ingin kenyamanan di ciptakan di rumah ku
aku ingin kedamaian di ciptakan di rumah ku
aku ingin punya rumah sesuai dengan keinginan ku
aku ingin memliki surga di rumah ku
tapi semuanya sirna
setelah menikah ternyata tak seindah yang di bayangkan
kesedihan dan kepedihan justru mankin gencar dan hebat aku rasakan
apa yang di janjikan justru aku menderitanya
entah aku yang kurang bersyukur atau memang nasib baik belum juga menghampiri ku
rumah ku saat ini menjadi neraka abadi untuk ku saat ini
rumah yang aku ingin kan menjadi tempat ternyaman sekarang adalah tempat penyiksaan
bukan karna rumahnya tapi isinya
ya aku memang lelaki yang penuh dengan tanda tanya dan berisik di kepala dan hati
ya aku memang lelaki yang tidak baik
ya aku memang lelaki kotor
ya aku memang lelaki penuh dengan dosa
ya aku memang lelaki penuh dengan zina
ya aku memang lelaki yang penuh dengan kemaksiatan
karna itu aku ingin sekali mempunyai rumah tangga yang tenang
tidak ada keributan di dalamnya
tidak ada kecemburuan di dalamnya
tidak ada kesepian di dalamnya
tidak ada kehampaan di dalamnya
yang berisi hanya kehangatan dan keharmonisan
kamu pernah berkata lelaki yang selingkuh tidak akan sembuh
tapi apakah kau tau kenapa aku seperti itu?
tapi apakah kamu tau bagaiman sabar ku dan tabah ku selama ini ?
andaikan kamu baca semua ini sudah tentu kau akan menyesali dirimu sendiri
bagaimana aku harus sabar dengan semua ini
ya aku memang lelaki, tapi aku punya kebutuhan yang memang harus di segerakan
ya aku memang lelaki, tapi aku butuh teman untuk berbagi
ya aku memang lelaki, tapi aku butuh sahabat untuk menjadi teman hidup
ya aku memang lelaki tapi aku butuh ketenangan di rumah ku sendiri
apakah aku bahagia di rumah ku sendiri?
aku kerja sudah banyak tekanan,
aku kerja banyak masalah,
aku hidup banyak masalah dan tekanan
sampai rumah di hadapkan dengan masalah
kecemburuan, keasingan dan muka yang tidak enak di pandang
apakah aku akan aman dan tentram di rumah ku sendiri
apakah aku akan nyaman di rumah ku sendiri
apakah aku akan bahagia di rumah ku sendiri
apakah aku akan tenang di rumah ku sendiri
sedangkan di saat komunikasi saja, kau melukai dirimu sendiri
makanya saat ini aku menghindari itu, lebih baik diam dan pergi
karna aku khwatir kalo aku sudah membuka mulut ku
kau akan terluka,
kau akan menangis,
mental mu akan habis-habisan,
ingin sekali aku bebas dari perasaan ini dan luka ini
sekian lama aku pendam sendiri tanpa seorang pun yang tahu bagaimana aku melewatinya
0 komentar: