Kepergian Mu Ke Jogja
Saat kata tak mampu terungkap langsung,
hati ini menjerit memanggilmu,
bagai pagi yang tak bertemu malam,
dinding hati ini roboh akan terpaan rinduku,
rindu padamu kekasih hati,
tak mungkin ku berlari terus,
mengejar bayangmu,
tak mungkin ku menjerit memanggil namamu,
ku selalu merindu,
duhai kekasih hati,
dengarlah pita hatiku,
datanglah pada pemilik hati ini,
meski jauh,
namun . . .
ku kan tetap menunggu,
sebagai tanda cinta,
tanda sayang,
dan . . .
setiaku padamu,
salam rindu kasihku . . .
Ultha Ku Dengan-nya
Entah apa yang membuat aku menulis ini sebelum waktunya, aku takut tidak dapat menulis pada waktunya,
meski hanya sebuah puisi yang selalu aku hadiakan untuknya
namun ini lah aku yang tak mampu memberika apa2 selain kata-kata yang memang belum jelas bahkan tidak nyambung dengan kalimat yang lain...
maaf sayang, aku belum bisa menjadi yang baik
Hari ini adalah dua puluh empat..
Tanggal dimana tepat jadian kita..
Tanpa terasa...
Waktu berjlan dengan cepatnya..
Setelah semua yang kita Lewati berdua..
Suka duka kita Lalui bersama..
Masalah, perselisihan, canda dan tawa..
Menjadi warna yang mengukir kenangan indah kita..
Hari ini ku coba..
Bersumpah di atas nama Allah..
Akan ku tutup pintu hatiku untuk wanita lain..
Dalam hatiku hanya ada namamu..
Kupastikan takkan ada yang mampu membukanya..
Sekalipun malaikat pencabut nyawa..
Ya Allah..
Abadikanlah dia dalam hatiku..
Satukan dia dengan darahku..
Jadikan dia bagian dari hidupku...
Jadikanlah dia permaisuri dunia dan akherat ku
Itu pintaku pada-MU..
Ku tak ingin semua ini berakhir disini..
Ku tak ingin hidup seribu tahun Lagi..
Yang aku ingin hidup bersamamu Sayangku..
I Love You & Met Milad
:* :* :* :* :*
0 komentar: