TOP NEWS

Cinta Tidak Selamanya Indah, Terkadang Kita harus Menemui Duri Yang Siap Menghadang

Rabu, 22 Maret 2017

Ayah Keadilan Menurut mu

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلادِكُمْ فِي النُّحْلِ، كَمَا تُحِبُّونَ أَنْ يَعْدِلُوا بَيْنَكُمْ فِي الْبِرِّ وَاللُّطْفِ

Bersikaplah adil di antara anak-anak kalian dalam hibah, sebagaimana kalian menginginkan mereka berlaku adil kepada kalian dalam berbakti dan berlemah lembut. [HR. al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra no. 12.003]

Sudah kah dirimu adil?
Seadil apakah dirimu?
Apakah semua yang kau berikan pada anak mu, sama dalam takaran di sebut adil

Ayah itulah hadits yg jelas dari rasulullah ...
Kau ingin anak-anak mu berlemah lembut kepada mu, namun engkau mencampakan mereka...
Adil menurut yang ada dalam benak kami semua adalah ketika semua anak kau sekolah kan hingga jenjang tinggi kau anggap adil, lupakah dirimu bahwa pendidikan, motor, pakaian, uang jajan, perobatan itu bukaan keadilan tapi itu kewajiban...
Kami tidak menuntut mu menjadi ayah yang lemah tapi tak ingin mempunyai ayah yang selalu melihat setengah mata

Kau anggap diri mu paling benar dan baik
Ketika kau anggap dirimu paling baik dan benar maka di saat itulah diri mu bersalah dan berbuat tidak baik

Inilah yang terjadi pada kami tentang keadilan mu kepada kami

Ingatlah di saat kami kecil, semua kau berikan sama masalah keuangan apakah adil???
Klo iya, maka muncul kembali pertanyaan apakah sama kebutuhan yang kecil dan yang besar, pasti jawabannya sama...
Kau telah berlaku tidak adil yang pertama

Ketika kau punya istri yang baru apakah diri mu adil?
Jika iya, maka simaklah ini
Kau berbicara pada istri tua mu menggunakan nama atau manggi nyai wawa,
Sedangkan istri muda mu apa kau panggil? Ibu mufti kah? Ibu kamelia kah? Atau kau panggil namanya? TIDAK SAMA SEKALI, KAU PANGGIL DIA IBU....
Dari ucapan mu saja tidak adil lalu bagaimana dengan sikap, tindakan dan perbuatan mu...
Sadarkah engkau dengan semua ini, kalo tidak kapan dirimu sadar...
Bagaimana kami sayang kepada mu, jika dirimu angkuh kepada kami dan ibu kami, jangan harapkan semua itu ketika kau masih perlakuan yang sama

0 komentar:

Selasa, 21 Maret 2017

Maafkan ayah mu nak

Kini usia mu, hampir 4 bulan
Ayah bekerja tanpa mengenal liburan
Engkau yang masih di dalam rahim ibu mu, maafkan aku belum bisa menjadi ayah yang bertanggung jawab
Meski dirimu yg mungil kecil tak berdosa, namun ayah merasa berdosa tak pernah memperhatika vitamin kesehatan dan kondisi mu di dalam rahim ibu mu, aku belum bisa mengajak mu pergi ketmpt yang indah2 dan sejuk...
Ingin rasanya meluangkan waktu untuk kita, namun kondisi keuangan ayah yang belum stabil, padahal kebahagia. Tidaksemuanya dengan uang, namun dengan uang setidaknya kita bahagia...
Nak ayah saat ini kuliah dan menjadi salah satu driver online di jakarta, semua ayah lakukan hanya untuk kamu nak, agar nanti khelak kamu menjadi anak yg hafizt dan hafizhoh mampu menjadi mujahid dan mujahidah setangguh pejuang islam
Nak...
Maaf kan ayah mu...
Nak
Maaf kan belum mampu ayah membuat ibu mu tersenyem bahagia bersama keluarga kita

0 komentar:

Jumat, 03 Maret 2017

Ayah Saat Ini

Hari-hari membuat aku menjadi dewasa, semankin dewasa maka semankin menggila masalah yang ku hadapi
Mulai dari keluarga sendiri hingga rumah tangga baru ku
Ayah kau berubah....
Sadarkah dirimu ...
Engkau selalu melihat kecil kondisi ku...
Istri tua mu engkau anggap takdir illahi
Namun ketika seseorang mendoakan mu untuk nikah lagi, murka bini muda mu keluar bagaikan petir...
Ini bukan takdir...
Ini adalah kealfaan mu dalam membina rumah tangga mu...
Ayah tega kah dirimu melihat kondisi keluarga mu hg berbeda seperti dahulu...
Dahulu kau mau nganter istri tua mu, kerumah sakit kini apa yg kau perbuat, bini muda mu kau antar kau jemput kau sayang apakah perlakuan sama dengan istri tua mu...
Sadarlah ayah...
Anak mu menjahu bukan karna benci kepada mu, tp mereka sayang kepada mu...
Tak pantas kau murka keanak mu, yg pantas adalah ke bini muda mu
...
Sadarlah ayah
Sadarlah ayah
Sadarlah ayah

0 komentar:

Kehidupan Awal akoh

Entah apa yang aku rasakan
Dahulu aku bebas, kini terkekang
Aku dahulu tak ada batas dalam berteman,
Kini hanya bisa lewat sosmed aja
Aku merasa pernikahan bukan kebahagian tp justru kesengsaraan
Tapi aku kini bisa hadapi dengan diam dan toleran, aku akan berusaha  bahagiain semuanya meski hati tersiksa
Mungkin ini takdir hidup yang aku terima
Aku perjuangkan semua meski dapat ganjaran yang tak setimpal, masalah nambah bukan menentramkan malah memperkeruh saja

0 komentar: