TOP NEWS

Cinta Tidak Selamanya Indah, Terkadang Kita harus Menemui Duri Yang Siap Menghadang

Rabu, 01 November 2017

Tak Berasa

Semankin kesini semakin tak terasa dan tak menentu
apa yang aku rasakan saat ini sepertinya anta
apa yang aku rasakan saat ini seperti mati rasa

aku tak tau lagi seperti apa rasanya bahagia
aku tak tau lagi seperti apa rasanya senang 
aku tak tau lagi seperti apa rasanya sedih
aku tak tau lagi seperti apa rasanya kecewa 

karna semuanya datar bagiku, ambyar
saat ini aku hanya bekerja dan memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayang
saat ini aku hanya mencari uang untuk orang ku sayang
walaupun orang-orang yang aku sayang secara tidak langsung hanya membuat aku merasa beban
walaupun terkadang aku berfikir mereka hanya ingin di mengerti dan di pahami
tanpa mereka berfikir bagaimana aku bisa nyaman dan aman dalam bekerja

aku tau aku hanyalah manusia yang penuh dengan kemaksiatan dan dosa
aku tau aku hanyalah manusia yang kotor 
aku tau aku tak mampu untuk mengutarakan sepata kata 
karna menurutku itu menyakitkan sekali

entah apa yang terjadi kedepanya, aku sendiri seperti buntu di otak ku
banyak orang melihatku bahagia, tapi jauh di dalam pikiran dan hatiku justru tersiksa

"SESEORANG YANG TIDAK MENDAPATKAN KEBAHAGIAANNYA DI RUMAH, MEREKA AKAN MENCARINYA DI LUAR RUMAH, TANPA MEMIKIRKAN AKIBATNYA"

kalimat ini yang selalu aku tanamkan, dan aku pun bingung tidak semua orang bisa memahami kalimat ini dan mau menjalankanya 

betul kata orang tua ku, umur tidak akan bisa kembali lagi 

0 komentar:

Senin, 18 September 2017

ISTRI KU PAHLAWAN

Istri ku hanyala wanita
Wanita yang lemah
Lemah secara fisik tapi kekar secara perasaan dan hati
Tak pernah aku bayangkan
Bagaimana perasaan istri ku ketika buah hati yang di titipkan oleh illahi di ambil kembali oleh Nya
Rasa sakit saat bersalin, aku saja tak sanggup melihat dan merasakannya
Sungguh engaku adalah wanita yg terhebat yang kumiliki setelah orang tua ku
9 bulan lamanya kita menanti akan kehadiran buah hati, tapi allah maha pengasih dan penyayang

0 komentar:

Rabu, 22 Maret 2017

Ayah Keadilan Menurut mu

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلادِكُمْ فِي النُّحْلِ، كَمَا تُحِبُّونَ أَنْ يَعْدِلُوا بَيْنَكُمْ فِي الْبِرِّ وَاللُّطْفِ

Bersikaplah adil di antara anak-anak kalian dalam hibah, sebagaimana kalian menginginkan mereka berlaku adil kepada kalian dalam berbakti dan berlemah lembut. [HR. al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra no. 12.003]

Sudah kah dirimu adil?
Seadil apakah dirimu?
Apakah semua yang kau berikan pada anak mu, sama dalam takaran di sebut adil

Ayah itulah hadits yg jelas dari rasulullah ...
Kau ingin anak-anak mu berlemah lembut kepada mu, namun engkau mencampakan mereka...
Adil menurut yang ada dalam benak kami semua adalah ketika semua anak kau sekolah kan hingga jenjang tinggi kau anggap adil, lupakah dirimu bahwa pendidikan, motor, pakaian, uang jajan, perobatan itu bukaan keadilan tapi itu kewajiban...
Kami tidak menuntut mu menjadi ayah yang lemah tapi tak ingin mempunyai ayah yang selalu melihat setengah mata

Kau anggap diri mu paling benar dan baik
Ketika kau anggap dirimu paling baik dan benar maka di saat itulah diri mu bersalah dan berbuat tidak baik

Inilah yang terjadi pada kami tentang keadilan mu kepada kami

Ingatlah di saat kami kecil, semua kau berikan sama masalah keuangan apakah adil???
Klo iya, maka muncul kembali pertanyaan apakah sama kebutuhan yang kecil dan yang besar, pasti jawabannya sama...
Kau telah berlaku tidak adil yang pertama

Ketika kau punya istri yang baru apakah diri mu adil?
Jika iya, maka simaklah ini
Kau berbicara pada istri tua mu menggunakan nama atau manggi nyai wawa,
Sedangkan istri muda mu apa kau panggil? Ibu mufti kah? Ibu kamelia kah? Atau kau panggil namanya? TIDAK SAMA SEKALI, KAU PANGGIL DIA IBU....
Dari ucapan mu saja tidak adil lalu bagaimana dengan sikap, tindakan dan perbuatan mu...
Sadarkah engkau dengan semua ini, kalo tidak kapan dirimu sadar...
Bagaimana kami sayang kepada mu, jika dirimu angkuh kepada kami dan ibu kami, jangan harapkan semua itu ketika kau masih perlakuan yang sama

0 komentar:

Selasa, 21 Maret 2017

Maafkan ayah mu nak

Kini usia mu, hampir 4 bulan
Ayah bekerja tanpa mengenal liburan
Engkau yang masih di dalam rahim ibu mu, maafkan aku belum bisa menjadi ayah yang bertanggung jawab
Meski dirimu yg mungil kecil tak berdosa, namun ayah merasa berdosa tak pernah memperhatika vitamin kesehatan dan kondisi mu di dalam rahim ibu mu, aku belum bisa mengajak mu pergi ketmpt yang indah2 dan sejuk...
Ingin rasanya meluangkan waktu untuk kita, namun kondisi keuangan ayah yang belum stabil, padahal kebahagia. Tidaksemuanya dengan uang, namun dengan uang setidaknya kita bahagia...
Nak ayah saat ini kuliah dan menjadi salah satu driver online di jakarta, semua ayah lakukan hanya untuk kamu nak, agar nanti khelak kamu menjadi anak yg hafizt dan hafizhoh mampu menjadi mujahid dan mujahidah setangguh pejuang islam
Nak...
Maaf kan ayah mu...
Nak
Maaf kan belum mampu ayah membuat ibu mu tersenyem bahagia bersama keluarga kita

0 komentar:

Jumat, 03 Maret 2017

Ayah Saat Ini

Hari-hari membuat aku menjadi dewasa, semankin dewasa maka semankin menggila masalah yang ku hadapi
Mulai dari keluarga sendiri hingga rumah tangga baru ku
Ayah kau berubah....
Sadarkah dirimu ...
Engkau selalu melihat kecil kondisi ku...
Istri tua mu engkau anggap takdir illahi
Namun ketika seseorang mendoakan mu untuk nikah lagi, murka bini muda mu keluar bagaikan petir...
Ini bukan takdir...
Ini adalah kealfaan mu dalam membina rumah tangga mu...
Ayah tega kah dirimu melihat kondisi keluarga mu hg berbeda seperti dahulu...
Dahulu kau mau nganter istri tua mu, kerumah sakit kini apa yg kau perbuat, bini muda mu kau antar kau jemput kau sayang apakah perlakuan sama dengan istri tua mu...
Sadarlah ayah...
Anak mu menjahu bukan karna benci kepada mu, tp mereka sayang kepada mu...
Tak pantas kau murka keanak mu, yg pantas adalah ke bini muda mu
...
Sadarlah ayah
Sadarlah ayah
Sadarlah ayah

0 komentar:

Kehidupan Awal akoh

Entah apa yang aku rasakan
Dahulu aku bebas, kini terkekang
Aku dahulu tak ada batas dalam berteman,
Kini hanya bisa lewat sosmed aja
Aku merasa pernikahan bukan kebahagian tp justru kesengsaraan
Tapi aku kini bisa hadapi dengan diam dan toleran, aku akan berusaha  bahagiain semuanya meski hati tersiksa
Mungkin ini takdir hidup yang aku terima
Aku perjuangkan semua meski dapat ganjaran yang tak setimpal, masalah nambah bukan menentramkan malah memperkeruh saja

0 komentar:

Minggu, 12 Februari 2017

Aku dengan kekurangan ku

Istri ku, aku memang hanya manusia biasa
Manusia yang hanya mampu membuat mu tersenyum belum mampu membahagiakan kamu
Aku lahir dari keluarga sederhana dan aku tak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu,
Tapi aku lebih peka dari mu masalah hati, perbuatan dan ucapan kadang membuat hati ku luka...
Aku lebih memilih diam dan memendamnya dari pada aku harus berbicara, karna aku takut akan menyakiti diri mu,
Perbuatan ku di mata mu selalu salah, tp apa yg kau perbuat selalu benar entah dasar dari mana, atau mungkin dirimu kecewa kepada ku,
Andaikab diri mu kecewa pada ku maaf kan aku,
Aku dari kemarin ingin pulang tapi ketahuilah pekerjaan dirumah banyak yang aku belum kerjakan, aku punya seorang ayah yang diriku sendiri tak mengerti pola pikir beliau sedangkan di rumah ini aku punya istri yg punya cemburu besar
Aku pusing harus bagaimana, aku memilih mengerjakan apa yg di amanatkan orang tua aku, karna aku takut di anggap anak durhaka,
Sebelum aku berangkat pulang ke kampung ku, perkataan yg membuat ku marah atau kecewa "udah di suruh ngegosok dan ngeroko jg" dengan nada yang tidak aku suka, padahal aku hanya ingin belajar gosok dari mu, yang menurut mu gosokan mu itu cepat gk lebih, setelah aku pulang dari kampung aku pikir aku akan di sambut dengan senyuman, tp yg ada hanya tangisan, itu membuat aku sedikit kecewa, tibalah malam aku mulai meminta sesuatu namun kau tak ada respon itulah saatnya amarahku mulai naik kembali, entah apa yang ada di benak mu....
Maafkan aku istri ku tersayang, aku belum mampu membahagiakan kamu
Dari suami mu yang sedang berusaha membuat senyum manja di wajah mu

0 komentar:

Selasa, 10 Januari 2017

Suami mu Hanya Tukang Ojek online

Aku memang belum lulus kuliah
Aku memang bukan suami idaman
Aku memang bukan suami tanggung jawab
Namun aku sedang berusaha menjadi suami yg bertanggung jawab
Meski pekerjaan aku hanya gojek online
Aku sedang berusaha mencari sesuap nasi untuk istri ku, meski banyak yang membuat aku nyaman dengan pekerjaan ini
Aku berangkat nyari penumpang, berharap dapat tambahan alhamdulillah aku hanya dapat makian
Aku berharap ketika aku pulang ke rumah bukan untuk mendapatkan makian dan manyunan
Yang aku harapkan hanya senyuman dari istri, seperti anak yg menyambut mujahid pulang dari medan perang
Istri ku bekerja di suatu perusahaan, dengan enak, ruangan ac, tmpt sejuk dan bersih, tp aku bekerja menyisir jalan mencari penumpang, panas hujan. Aku jalaani demi anak bini, bukan aku membandingkan tapi aku hanya ingin mendapatkan senyuman dari berbagai kondisi yg istri ku alami
Maaf kan aku sayang kurang peka terhadap mu

0 komentar: